rozib.com – Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, tidak dapat sembunyikan kekesalannya sesudah teamnya kalah 1-2 dari Klub Brugge dalam putaran pertama set playoff 16 besar Liga Champions, Kamis (13/2/2025) pagi hari WIB.
Dikutip dari media situs slot mgo777, kekalahan itu dipacu oleh penalti polemis yang terjadi di periode injury time, membuat Gasperini dan skuadnya marah.
Saat interviu pasca-pertandingan, Gasperini sampaikan kekesalannya. Menurut dia, sepak bola sekarang ini sudah bergerak jauh dari akar sebetulnya.
Dia menyorot permasalahan adu fisik yang sekarang kerap dipandang seperti pelanggaran, sedangkan beberapa pemain yang menyengaja jatuhkan diri untuk memperoleh keuntungan.
Tidak itu saja, Gasperini menyentuh rintangan besar yang menunggu Atalanta di putaran kedua menantang Klub Brugge. Dengan score agregat yang kurang untung, teamnya harus bermain lebih agresif untuk mengubah kondisi.
Kritikan Pedas Gasperini pada Arah Sepak Bola Kekinian
Gasperini tidak sangsi mengumandangkan ketakpuasannya pada perubahan sepak bola sekarang ini. Dia memandang jika sepak bola kekinian sudah kehilangan esensinya dan bergerak ke yang tidak sesuai semangat olahraga ini.
Menurut dia, ketentuan dan interpretasi pelanggaran sekarang menjadi benar-benar subyektif, membuat beberapa pemain manfaatkan keadaan untuk memperoleh keuntungan. Dia merasa jika pemain terlampau gampang jatuh dan berteriak seakan-akan alami pelanggaran serius yang mengganti sepak bola menjadi olahraga yang berbeda jauh dari yang dahulu.
“Sinetron sebetulnya ialah kita sudah mengontaminasi semua sepak bola, yang sekarang bergerak ke yang masih sama sekali tidak berkaitan dengan akar olahraga ini,” tutur Gasperini ke Sky Sport.
“Tiap orang mempunyai pengetahuan yang berlainan mengenai apa itu pelanggaran. Bencana paling besar dalam sepak bola sekarang ini ialah permasalahan adu fisik. Beberapa pemain yang jatuh dan berteriak cuma untuk ‘mencuri’ suatu hal.sebuah hal. ”
“Kita tak lagi dapat membandingkan contact dalam sepak bola. Sesudah melonjak seperti penguin, kita kemungkinan selekasnya berlari seperti penguin . Sepak bola beralih menjadi olahraga yang masih sama sekali berlainan.”
Rintangan Besar Mendekati Leg Ke-2
Walau sedih dengan hasilnya di putaran pertama, Gasperini masih tetap konsentrasi pada laga ke-2 yang hendak diadakan enam hari kedepan. Dia mengetahui jika teamnya memerlukan perform hebat untuk mengubah kondisi, khususnya karena harus meraih kemenangan dengan beda 2 gol menantang team sekeras Klub Brugge.
Gasperini mengaku jika Atalanta harus ambil semakin banyak dampak negatif dalam laga kelak. Dia beri pujian kekuatan Klub Brugge yang kerap manfaatkan peranan penjaga gawang mereka dalam membuat gempuran.
“Kami memerlukan fenomena karena harus meraih kemenangan dengan beda 2 gol, dan mereka ialah team yang kuat,” kata Gasperini.
“Kami harus ambil semakin banyak dampak negatif karena mereka kerap bermain lewat penjaga gawang. Laga ini akan susah. Di set pertama, kami bermain jelek dan menanggung derita, tapi team ini tumbuh seiring waktu berjalan, dan kami sukses menyamai posisi,” tutupnya.