rozib.com – Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) memberi respon pengakuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengatakan akan bertandang ke instansi anti-korupsi bila Sekjen Hasto Kristiyanto diamankan berkaitan Harun Masiku.
Juru Berbicara KPK Tessa Mahardhika memandang pengakuan Megawati itu tidak memiliki kandungan teror, tetapi bentuk tanggung jawabannya sebagai Ketua Umum Partai. Bahkan juga, dia mayakini Megawati ialah figur yang pro penegakan hukum.
“Saya coba menyaksikan pidato beliau yang sampaikan jika akan datang karena beliau mempunyai tanggung-jawab sebagai ketua. Saya berpikir tidak ada teror di sana,” kata Tessa ke reporter Jumat (13/12/2024).
Tessa menjelaskan, faksinya yakini jika Presiden kelima RI itu adalah figur negarawan yang memberikan dukungan proses penegakan hukum di Indonesia.
“Saya yakini Ibu Megawati ini pro dengan penegakan hukum, benar-benar tidak logis untuk saya (karena itu tempo hari itu) jika ada cerita yang menjelaskan Presiden Republik Indonesia yang ke-5 ini memberikan ancaman KPK, tetapi rupanya sesudah saya saksikan videonya tidak semacam itu,” tutur ia.
Megawati awalnya, mengatakan akan kunjungi Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) jika Hasto Kristiyanto diamankan dalam kasus Harun Masiku. Sikap itu dilandasi karena Megawati merasa bertanggungjawab atas anak buahnya di partai.
Hal tersebut dikatakan Megawati dalam penyeluncuran buku ‘Pilpres 2024 Di antara Hukum, Norma, dan Pemikiran Psikologis kreasi Todung Mulya Lubis di Jakarta, Kamis 12 Dsember 2024.
“Saya katakan, jika Hasto itu diamankan saya tiba. Saya tidak berbohong. Mengapa? Saya ketua umum, bertanggungjawab ke masyarakat saya, ia ialah Sekjen saya,” jelas Megawati.
Lalu, Megawati juga menanyakan Rosa Purbo Bekti, penyidik KPK yang tangani kasus Harun Masiku. Menurut dia, sikap Rosa memberikan pri adi yang penakut karena sering menggunakan topi dan masker.
“Lantas saya katakan, siapa itu Rossa? Ucapnya ininya KPK, tetapi saat gunakan masker, gunakan apa namanya topi sing ada depannya iku. Iya toh? Bermakna ia sendiri kan takut karena ia jalani hal yang tidak betul,” kata Megawati.
Presiden kelima RI itu juga menanyakan validitas Rosa yang mengambil alih buku catatan Hasto dari tangan Kusnadi. Menurut dia, proses penyitaan harus lewat proses yang betul.
“Terus saya katakan, sang Rossa itu punyai surat perintah tidak? Kan yang si dia turun itu kan ada ininya Pak Hasto, sang Kusnadi. Ia diminta memang membawa tasnya Pak Hasto . Maka mereka berpikir ‘oh mungkin ada di dia’. Tetapi kan harus ada prosesnya donk, tidak kaya ngono lho,” pungkasnya.