Baru Mengontrak Satu bulan di Manggarai, Rumah Desi Turut Hangus Kebakar

rozib.comĀ  – Kebakaran ikut menghanguskan rumah Desi (30), masyarakat RT 06/RW 06 Daerah Bali Matraman, Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024).

Desi menceritakan, ia, suaminya, dan empat anaknya sedang tertidur pulas saat api berkobar di gang samping tempat tinggalnya. Dengar suara pekikan “kebakaran” di luar rumah, Desi dan keluarganya segera menyelamatkan diri.

Desi memerintah anak tertuanya untuk bawa keluar anak ke-2 dan ke-3 memakai sepeda motor. Sementara, sang bungsu digendong oleh Desi dan suaminya.

“Ya namanya nasib, di luar kontrol kita,” tutur ia saat dijumpai di lokasi kebakaran, Selasa.

Desi narasi, ia baru mengontrak di dalam rumah itu sepanjang satu bulan akhir. Dia mengucapkan syukur, rumah kontrak itu baru dibayarkan sepanjang sebulan, bukan setahun.

“Saya baru saja kontrak di sini sama keluarga, bayarnya Rp 1,enam juta,” katanya.

Selesai kebakaran, Desi kesusahan mengenal gang ke arah tempat tinggalnya. Karena, semua rumah pada keadaan sama, tersisa puing bangunan yang hangus kebakar.

Desi dan suaminya juga berusaha cari dan memeriksa keadaan rumah kontrak mereka yang disebutkan adalah bangunan baru.

Dia mengharap, masih tetap ada barang-barang yang dapat ditolong.

“Saya tidak tahu nih (keadaan rumah). Barusan saya bertanya yang punyai kontrak, katakan jika tempat tinggalnya aman,” tutur Desi.

Sesudah lama cari, suami Desi sukses mencapai rumah kontrak mereka. Walau rumah itu turut kebakar, suami Desi dapat selamatkan kipas angin dan tv yang nampaknya masih bisa dipakai.

Sebelumnya telah dikabarkan, terjadi kebakaran di pemukiman padat warga di Daerah Bali Matraman, Manggarai, Jakarta Selatan. Kebakaran terjadi pada Selasa (13/8/2024) sekitaran jam 02.30 WIB dan baru sukses dipadamkan jam 06.47 WIB.

Titik api asal dari rumah masyarakat di daerah RW 06 dan memasuki ke dua RW yang lain, yaitu RW 05 dan RW 12. Pemadaman api sebelumnya sempat terhalang karena akses jalan yang sempit.

“Akses (untuk pemadam) sulit masuk, karena itu sulit buat masuk ke dalam wilayah yang kebakar, telah begitu air kekurangan,” sebut Eki (25), salah seorang masyarakat, saat diinterviu Kompas.com di lokasi, Selasa.

Oleh karenanya, masyarakat turut turun tangan menolong pemadaman api supaya tidak makin jadi membesar. Masyarakat secara estafet ambil air dari rumah dan mushola.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *