Siap-Siap Membeli BBM Pertalite Terbatasi, Ini Berita Terbaru
Komunitas Pejuang Gacor – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bijakin Tasrif mengutarakan berita terkini gagasan limitasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, terutama Pertalite (RON 90).
Bijakin menyebutkan, nanti BBM Pertalite hanya untuk warga yang termasuk dalam persyaratan yang menerima bantuan BBM.
Limitasi BBM Pertalite itu akan ditata lewat koreksi Ketentuan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 mengenai Pengadaan, Pembagian dan Harga Jual Ketengan Bahan Bakar Minyak.
Bijakin menjelaskan jika sekarang ini faksinya tengah mempersiapkan persyaratan siapa pun warga yang memiliki hak terima BBM bersubsidi.
Ia mengutamakan, mobil yang mempunyai CC 3.500 atau yang 4.000 CC seharusnya tidak memakai BBM bersubsidi Pertalite, karena dapat menghancurkan mesin mobil.
“Untuk tipe kendaraan apa yang memiliki hak, saat yang kelas 3.500 CC, 4.000 CC saat gunakan (Pertalite), kan ngerusak mesinnya sendiri, jika dapat membeli (mobil) yang CC besar, duitnya banyak kan,” terang Bijakin saat dijumpai di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Disamping itu, Bijakin menjelaskan BBM bersubsidi Pertalite mempunyai emisi yang lebih tinggi. Dengan demikian, pemakaian BBM non bantuan seperti Pertamax Cs dapat menolong kurangi bantuan emisi ke udara.
“Selanjutnya kurangi kita punyai emisi. Kan Pertalite ini kan PM-nya tinggi,” sambungnya.
Yang jelas, ia mengutamakan, nanti pada ketentuan yang hendak dikoreksi itu akan dipetakan dan yang menerima BBM bersubsidi akan ditempatkan dalam mekanisme tehnologi info Pertamina.
“Itu kan sudah dipetain, motor mobil tipe apa, itu masuk pada daftar di mekanisme IT Pertamina,” pungkasnya.
Kementerian ESDM terus mengawasi kekuatan peralihan atau migrasi dari pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) non bantuan seperti Pertamax (RON 92) ke BBM bersubsidi Pertalite. Hal itu susul disparitas harga di antara produk BBM Pertamax dengan Pertalite yang sekarang ini lumayan lebar.
Adapun, nilai jual BBM bantuan Pertalite sekarang ini tetap ditahan di tingkat Rp 10.000 per liter semenjak peningkatan paling akhir September 2022 kemarin. Sementara, harga BBM non bantuan seperti Pertamax sekarang sudah ada di tingkat Rp 14.000 per liter.
“Kita sedang penilaian dan kita berikan ke Pak Menteri kelak, pokoknya suplai BBM harus disanggupi, kita telah kalkulasi, sudah prediksikan bagaimana harus dilaksanakan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, d ikutip Selasa (17/10/2023).
Oleh karenanya, Kementerian ESDM terus menggerakkan supaya koreksi Ketentuan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 mengenai Pengadaan, Pembagian dan Harga Jual Ketengan Bahan Bakar Minyak. Koreksi Perpres ini nanti akan atur berkenaan limitasi BBM bersubsidi tipe Pertalite.
Ini buat memperhitungkan kekuatiran berkenaan jebolnya paket BBM Pertalite di penghujung tahun akhir ini.
“Nach itu (koreksi Perpres) dasarnya kita dorong,” tambah Tutuka.
Awalnya, pemerintahan sebelumnya sempat merencanakan lakukan limitasi BBM Pertalite, satu diantaranya lewat fitur CC mesin mobil. Gagasannya, kendaraan yang bisa beli Pertalite yaitu mobil dengan persyaratan mesin di bawah 1.400 cubicle cm. (CC), dan motor di bawah 250 CC. Dengan begitu, kendaraan di atas CC itu tidak dibolehkan isi BBM Pertalite.