Perekonomian Indonesia terus memperlihatkan rekondisi yang konstan dan kuat sesudah dihajar wabah Covid-19 beberapa lalu. Bahkan juga, Indonesia menjadi satu diantara negara yang mempunyai perkembangan paling kuat dan konsisten tinggi di dunia.
Hal itu ditunjukkan kemajuan ekonomi yang bisa dipertahankan di atas 5 % dalam 6 kwartal beruntun. Bahkan juga, perkembangan ini mempunyai potensi bersambung pada kwartal II-2023. Ini disingkap oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke CNBC Indonesia pekan kemarin (21/7/2023).

Sri Mulyani menjelaskan jika angka perkembangan yang stabil ini diraih di tengah-tengah perang, naiknya harga pangan, energi dan peningkatan suku bunga.
“Jadi jika tujuh kwartal itu dapat di atas 5%, itu kita lakukan suatu hal secara betul,” kata Sri Mulyani dalam Dinner dan Share with Sri Mulyani, Jumat (21/7/2023).

Pengakuan ini bermakna Indonesia a lagi mencatatkan perkembangan di atas 5% pada kwartal II-2023, sesudah enam kwartal beruntun tumbuh di atas 5% atau persisnya semenjak kwartal IV-2021.

Narasi ini dibagi Sri Mulyani ke beberapa rekannya saat G20 dan membuat kagum banyak menkeu.

“Indonesia saat ini stay di 5%, merekka turun the jaw (terpukau),” bebernya. Bahkan juga, ia menambah menkeu Kanada sampaikan padanya langsung supaya Indonesia dapat menjaga perkembangan ini karena dunia memerlukan cerita sukses sekarang ini.

“Kami perlu narasi sukses ketika ini,” ungkapkan Sri Mulyani yang bercerita lagi pengakuan partnernya itu.

Selainnya Indonesia, antara negara G20, India dan Turki mencatatkan kemajuan ekonomi yang lebih tinggi. Tetapi, inflasi dan minus fiskalnya lumayan tinggi.

Dalam pada itu, Indonesia defisitnya diprediksi akan capai 2,3% dan mempunyai potensi lebih rendah .

– Kwartal II-2023 (Selekasnya dipublikasikan BPS)
– Kwartal I-2023 5,03%
– Kwartal IV-2022 5,01%
– Kwartal III-2022 5,72%
– Kwartal II-2022 5,44%
– Kwartal I-2022 5,01%
– Kwartal IV-2021 5,02%